Kelak,
Jika kau memintaku untuk menyerah
Kelak,
Saat mulai mekar pada logikamu bahwa
...segala yang pernah ada antara kita hanya sebentuk rasa yang tidak dewasa
hanya boleh ada dalam cerita picisan semata
Kelak,
Jika kau memintaku untuk pulang saja, Habis visa bertamuku pada ruang memorimu
Kelak,
Aku hanya akan mengingatkanmu sekali saja bahwa
...pernah suatu ketika kita punya mimpi bersama
...pernah suatu ketika kau tak rela jika aku menyerah
...pernah suatu ketika, Dia memberikanmu keyakinan untuk memilihku
...pernah suatu ketika kau memiliki rasa, rasa yang tentu tak sama dengan logika
Kelak,
Jika saat itu tiba
aku pasti pamit, tak usah kau paksa
tenang saja
bersiap saja dengan rencana besarmu dengannya
Kelak,
jangan sekali-kali kau menuduhku pengecut
tak berusaha memperjuangkan rasa kita segigihnya
kau boleh menyalahkan nasibku
kau boleh mengejek ketakmampuanku memuaskan hasrat logismu
kau boleh mengolok kekalahanku tak bisa seperti kekasih sempurnamu
boleh saja, aku pasti terima
dengan kesadaran diriku sepenuhnya
dengan segala keikhlasan yang kubisa
Kusampaikan sekali lagi
Aku bukan pengecut!
Jika saja bukan kau yang meminta
Aku pasti tak akan menyerah
Jika saja bukan kau yang inginkan
Aku pasti tak mau pergi
Aku bukan pecundang!
Bagiku, sejak melihatmu
Adalah awal perjuangan yang tak pernah ingin kuakhiri
Hanya jika kau sendiri yang inginkanku berhenti
Apakah perjuanganku masih akan memiliki arti?!
Kumohon,
Cukupkan dengan menyuruhku pamit pergi
Jangan sebut aku pengecut!
Aku bukan pengecut!
Mentari Sebentar Lagi Terbit, Nov 19, 2017 -|[ 02:48 ]|-