be my noura! |
andai,
mentari enggan terang esok dan esok lagi | aku hanya ingin menitip pesan pada awan: di balikmu aku tahu, mentari harus rindu padaku
namamu mulai menyerang warasku lagi | lebih sering... lebih sering
senyummu semakin lagi
kurindui | kutasbihi... syukuri
sadarkah?
aku di
sini sedang gagap mengeja hati
mengikuti cinta atau
alunan satir | mencipta telaga atau mengundang banjir
kupandang-pandangi lagi
lukisan lama | masih tak mengerti | di titik mana garis-garis kuas kita tautkan
rasa | atau semuanya fatamorganaku saja?
aku tak tahu jika kau merupa
pada kanvas yang lebih pantas | senaifku yang lena dengan kuas bulu unggas
walau nyatanya dunia kita beda
| percayalah, cinta ini bukan karena dia
dia... dialah yang sesungguhnya pesaing yang lalim padakuyang membuat langkah ini selalu tertahan | kencang lariku menjadi pelan
padahal, aku begitu takut atas keterlambatan | ingin cepat-cepat menemuimu | menjagamu dari lian
it was true.. whenever you stays beside me, is my home