Cukup yang biasa-biasa saja

0 komentar

Jika aku Ayah dari seorang anak perempuan
Kakek dari seorang cucu perempuan
Paman dari seorang keponakan perempuan
Guru dari seorang murid perempuan
Harapku mungkin sama...
Semoga kau punya karir cemerlang, Nak!

Lalu, jika kau tanya aku
Seorang suami dari seorang perempuan
Apakah kecemerlanganmu yang utama?
Sepertinya bukan..
Hadirmu untuk aku, untuk kami
Itu yang utama

Maka, sekali-kali absennya kamu dari hidup kami membuat yang lain darimu tak terlalu berarti

Menteng,
13-Nov-2018
23.58

Masih

0 komentar

Aku pikir hari ini akan menjadi hari spesialku
Haha...
Ternyata masih,
Sama saja

Aku masih merayakannya sendiri
Sementara kamu berhari raya dengan temanmu

Masih, tak ada yang spesial
Pun engkau, temanmu sepertinya masih lebih spesial hingga terhadapku, terhadap inginnya aku kau temani, kau lena dan tak lagi hirau

Ah, sunyi itu memang tidak serta merta hilang karena ada teman di samping kita
Tidak juga kan hilang karena kita di tengah keramaian
Sunyi itu hanya akan hilang jika ada teman yang mengerti bahwa dia kubutuhkan, dan tanpa diminta dia menawarkan bantuan, seperti kepadanya aku pun akan berlaku demikian.
Karena aku tak mau dia merasai kesunyian
Karena aku tahu, kesepian itu tak pernah siapapun inginkan

Hari Raya yang sunyi,
30-Okt-2018
23:57

Kebebasan yang Tak Ingin Bebas!

0 komentar

Sepertinya bangsa ini mulai menikmatinya
Cita-cita para pendiri
dengan perjuangan yang ...
Kami hargai sepenuh hati untuk kepentingan Kami sendiri, golongan Kami

Sekali lagi cita-cita itu coba dirampas
Dua kali lagi, tiga dan tujuh kali lagi ...
Syukur, Kami selalu bisa merebutnya

Tak mungkin Kami lupa
Bapak-Ibu yang sekarang masih belum mau berpangkat veteran
Masih bereuporia berebut kuasa
Adalah aktor-aktris pejuang yang ke sekian itu

Sulit memang, zaman ini sangat menggoda

Lihatlah bangsa ini, dari hulu ke hilirnya sedang berpesta pora
merayakan gelas demi gelas kebebasan

Tak hanya itu, pilar-pilar demokrasinya juga, bersulang mengangkat tinggi-tinggi gelas kemenangan itu
Mari bersulang!
Kita sudah menang!

Ah!
Kukira ada yang sudah mabuk
Corong-corong informasi Kami
Menafsir kebebasannya secara paradok
Kebebasan untuk diam-membungkam
Kebebasan untuk membungkam supaya diam

Ah!
Siapapun berhak mendefinisi!
Bebas!

Aku Hanya Ingin Menangis

0 komentar

Untuk saat ini,
aku hanya ingin merayakan kesedihanku

Tadinya kupikir...
paling tidak, aku bisa untuk sekedar terlihat tegar
Sembunyikan perih dan sedih
dalam poles senyum sumringah -namun pedih
Faktanya, aku tak bisa
Terlalu berat curah air di mataku
Terlalu penuh volume perih menggenangi kelopaknya

Untuk sementara,
Aku hanya ingin menangis
Mengiringi kepergianmu

Aku memang lelaki
Tapi sementara ini,
Aku ingin menjadi lelaki yang menangisimu
Menangisi kepergianmu

Diantara gigil badan dan rapuhnya kelopak mataku, January 25, 2018

Selamat Malam, Senja

0 komentar

... seperti seorang yang tahu kapan ajalnya
Mestilah baik persiapannya,
atau berniat menghabiskannya
sisa waktunya itu
sebaik-baiknya
seindah-indahnya
menurut definisinya, setidak-tidaknya

Demikianlah,
saat kau kabarkan berita itu
bahwa kebersamaanmu denganku sebentar lagi purna
Aku hanya ingin yang sesisanya ini
menjadi akhir yang baik
sebuah epilog yang indah
paling tidak, indah seperti yang kuimpikan
syukur jika itu pun yang kau inginkan

selamat jalan
semoga segala harapan
dan keinginan
berjalan beriringan
dengan takdir tertulis sehalaman

Senja di Kotabaru, Desember 3, 2017